Friday, January 30, 2015

Taubatan Nasuha, Jalan Menuju Ridho Ilahi

Manusia lahir di dunia mempunyai tugas dan kewajiban masing-masing untuk beribadah kepada Allah dan kembali kepada-Nya dalam keadaan Fitrah (suci), agar hal tersebut dapat terlaksana manusia harus benar-benar mencari dan menjemput jalan menuju Ridho Ilahi. Karena manusia sukses tidaklah mudah harus mencari dan terus mencari untuk menjadi manusia pilihan.

Monday, January 26, 2015

Jangan Kotori Dirimu dengan Setitik Noda

Noda tetaplah noda. Meski telah berusaha dihilangkan tetap saja ada bekasnya.
Wahai wanita, dirimu begitu mulia.
Jangan kotori dirimu dengan setitik noda yang menggoreskan luka selamanya.
Muliakan dirimu dengan menolak permintaan lelaki yang menghinakanmu dengan ingin menyentuhmu.
Pilihlah menjadi wanita mulia yang disegani lelaki hidung belang tapi dipuja dan diinginkan untuk dijadikan istri oleh lelaki sholeh yang memuliakanmu.

Imam Ahmad dan Tukang Roti

Kisah ini terjadi pada zaman Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah. Pada suatu saat ketika sedang berpergian, Imam Ahmad ingin menginap di sebuah masjid, dimana beliau berniat untuk menghabiskan malamnya disana.
Namun penjaga masjid tidak mengenali siapa beliau ini sehingga ketika beliau meminta izin untuk berada di dalam masjid hingga datangnya waktu subuh, penjaga masjid menolaknya. Meskipun beliau sudah berulangkali membujuk sang penjaga masjid untuk diizinkan bermalam di sana, namun keputusan dari penjaga masjid tidak dapat diganggu gugat.

Akhirnya Imam Ahmad dikeluarkan dari area masjid dan beliau terpaksa mencari tempat bermalam di lain tempat. Ketika beliau diusir hingga keluar area masjid, kebetulan lewatlah seorang tukang penjual roti yang melihat kejadian itu. Tukang roti itu tertarik untuk mengetahui apa yang sedang terjadi kepada Imam Ahmad sampai diusir oleh penjaga masjid. Ketika Imam Ahmad menceritakan yang dialaminya kepada tukang roti, si tukang roti ini menjadi iba, dan dengan kebaikan hatinya ia menawarkan Imam Ahmad untuk menginap di rumah tukang roti. 

Sunday, January 25, 2015

Menjadi manusia yang sebenar-benarnya

Sebuah HP diciptakan tidak lain berfungsi untuk alat berkomunikasi, seperti halnya alat-alat yang lain tentu memiliki kegunaan sendiri-sendiri tiada satu hal pun orang menciptakan sesuatu tanpa memiliki kegunaan dan setiap ciptaan pasti memiliki buku pedoman penggunaan alat tersebut untuk memahami penggunanya tentang kegunaan alat tersebut, serta larangan-larangan yang harus dilakukan agar alat tersebut tetap memiliki perannya sebagai mestinya.

Dari ilustrasi diaatas kita bisa menarik kesimpulan, bahwa kita (manusia) pun adalah sebuah ciptaan dan lebih tepatnya manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna di antara yang lain

sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS. AT-Tin: 4)
Namun, kesempurnaan itulah yang terkadang membuat mereka lupa diri tentang apa misinya hidup didunia ini, karena mereka jauh dari pedoman hidup mereka, hidup serasa tanpa tujuan yang dikejar hanya lah harta dunia seperti itulah yang dikatakan manusia zaman sekarang telah banyak yang sakit namun tidak tahu akan berobat kemana karena mereka tidak sadar sedang terkena penyakit hati.

Maka akan timbul beberapa pertanyaan, untuk apa kita hidup? Tugas apa yang harus kita lakukan? Apa pedoman kita hidup? akan kemana kita setelah mati? jika pertanyaan tersebut dapat dijawab maka itulah penawar penyakit yang diderita manusia akhir zaman ini. Karena Allah tidak mungkin menurunkan penyakit jika tidak menyertakan penawarnnya.

Untuk apa kita hidup?
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa setiap ciptaan pasti memiliki tujuan dan kegunaan, manusia diciptakan Allah tiada lain untuk beribadah kepada-Nya. Dalam keadaan akhir zaman ini menjaga keistiqomahan ibadah yang sulit dilakukan. Tapi
Pada intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentu saja pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS Adz Dzaariyaat:56)


Apa tugas kita di dunia ini?
Beribadah kepada Allah tidak hanya sekedar ruhiyah saja, namun juga dalam kegiatan sehari-hari kita dituntut untuk menjaga kelestarian alam. karena setiap manusia adalah pemimpin, setidaknya pemimpin dirinya sendiri, menjaga kelangsungan kehidupan di dunia dan tidak merusaknya. Sehingga tercapai tugas manusia sebagai khalifah fill ard. Sebagai mana firman-Nya:

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah:30)

Apa pedoman hidup manusia?
Sebagaimana HP yang memiliki buku petunjuk pemakaian, pun manusia demikian terdapat perintah dan larangan sehingga tidak menjadi manusia rongsokan, yang tidak ada nilainya di mata Sang Pencipta. Sehingga perlu tau apa yang seharusnya lakukan yang terdapat dalam Al-Qur’an sebagai pedoman dan petunjuk hidup manusia. Menerangi jalan kegelapan menuju cahaya kebenaran.
Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (QS. Thaha: 12-124)

Akan kemana setelah mati?
setelah memahami hakikat dan tugas manusia, sebagai makhluk hidup pasti akan mengalami kematian (ajal) walau tidak di tunggu pasti akan datang. Karena hidup di dunia hanya sementara, orang jawa sering mengatakan “urip iku mung mampir ngombe” sebuah perkataan yang tidak salah untuk menggambarkan fana nya kehidupan dunia dan kembali kekal selamanya di akhirat.
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka Tidakkah kamu memahaminya? (QS. Al An'am: 32)

Akhir zaman memang lah sangat sulit untuk melaksanakan kebaikan, tapi akankah kita menyerah di tengah-tengah masyarakat yang terkena penyakit ini, semoga dengan penjelasan singkat di atas bisa memahami dan sadar akan tujuan kita lahir di dunia.
Akhir kata, yang paling penting dari semua ibadah kepada Allah adalah dengan menjalankannya dengan istiqomah. Wallahu ‘Alam Bishawab.

Sunday, January 18, 2015

Mahasiswa Muslim, Sudahkah Anda Ambil Peran Perjuangan?

Perjuangan kembali melanjutkan kehidupan Islam sangat ketara sejak berakhirnya payung pelindung umat muslim dan seluruh umat manusia dihapuskan. Khilafah Utsmaniyyah yang khas menjadi ciri utama kemuliaan Islam, disimbolkan dengan keberadaan daulah yang menerapkan aturan Islam. Walau kini sejarah mencatat sang "pecemburu singgasana" yang mengusik daulah berhasil menghapuskannya. Ialah "Kemal" dengan kebenciannya terhadap Islam dan keagungan Islam berkonspirasi dengan musuh-musuh Islam.

Berakhirnya daulah Islam mengawali babak baru yg menyeramkan dengan kedzaliman menimpa umat manusia, tidak hanya muslim. Kita mengenal banyak tokoh perjuang diberbagai penjuru dunia. Syaikh Taqiyyudin An Nabhani dari Palestina, Hasan Al Banna dari bumi Mesir. 

Pemimpin Masa Depan: Beda Antara Leader dan Dealer!

MEMANG tidak sederhana menjadi seorang pemimpin yang legal secara formal dan legitimed (dicintai bawahannya). Sebelum seseorang diakui dan diamini menjadi pemimpin memerlukan seleksi yang ketat dan berproses secara alamiah (natural). Sedangkan rakyat, ketika lahir di dunia ini secara otomatis menjadi rakyat. Karena, kalangan menengah dan atas lah yang memiliki kemampuan untuk memilah-milah, memilih, memetakan, dan mengurai serta memutuskan persoalan (ahlul hall wal ‘aqd). Sedangkan kelompok kedua, kehadirannya tidak memerlukan kompetensi khusus.

Kepemimpinan yang berkualitas (leader) adalah persoalan krusial (fundamental) di dalam membangun bangsa dan negara.

Saturday, January 17, 2015

5 Alasan Jomblo Minta Hujan di Malam Minggu

Di media sosial, status tetap di hari Sabtu malam Minggu adalah doa minta hujan. Dan biasanya doa ini dipinta oleh para jomblo dengan penuh syahdu dan khusyuk. Seolah-olah hujan adalah pintu kebahagiaan mereka dan bila tidak hujan apalagi langit cerah adalah gerbang derita. Tak peduli musim kemarau atau penghujan seperti sekarang ini, doa meminta hujan tak kenal musim. Padahal kalau diamati, profesi para jomblo ini petani bukan, ojek payung apalagi, dan pastinya bukan penjual bakso yang memang enak dimakan saat hujan-hujanan (eh, ini sih nggak hujan juga tetap enak).

Kala Cinta Menggoda

Membicarakan cinta selalu saja indah. Apalagi ketika usia memang sudah cukup untuk mengalami dan merasakan cinta. Seolah-olah dunia penuh berisi bunga bermekaran, penuh warna-warni. Gula Jawa pun serasa coklat. Kalau ini sih lidahnya pasti sariawan sehingga susah membedakan rasa hehe...

Baiklah sobat muda muslim, cinta di sini kita batasi cinta terhadap lawan jenis. Cinta yang menghasilkan banyak kisah romantis di dunia semacam Romeo-Juliet, Sampek-Engtay, hingga Syah Jahan-Mumtaz Mahal yang menghasilkan bangunan Taj Mahal. Belum lagi kisah Bandung Bondowoso yang naksir Roro Jonggrang sehingga menyanggupi membangun candi seribu dalam semalam.

Ketika 'Cinta' Menyapa, Segala Seolah Menjadi Tiada

Ada satu kisah sejati yang beredar ketika zaman saya SMA dulu. Sepasang kekasih yang sangat ideal, harmonis, romantis, cocok dan menyandang gelar ‘couple of the year’ deh. Mendadak, mereka putus. Bukan karena ada pihak ketika alias perselingkuhan tapi mereka ternyata menemukan ‘cinta’ lain. Ya...cinta yang akhirnya membuat mereka berdua memutuskan untuk putus. Cinta yang mereka jalin ternyata berbalur nafsu dan maksiat sehingga tak pantas bila bernama cinta. Karena hakikatnya cinta itu, putih, murni dan sejati.
Pada kisah yang lain lagi, ada seorang aktivis yang sangat suka berorganisasi. 

Untuk Para Aktivis Dakwah Kampus, Yuk Move On!

Ketika kita ‘melabeli’ diri kita dengan sebutan Aktivis Dakwah Kampus (ADK), tentu akan banyak pasangan mata akan menyoroti setiap pergerakan kita baik di dalam maupun di luar kampus. Tetapi, saya tidak akan membahas pandangan orang lain (baca : bukan ADK) terhadap kinerja ADK. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas hasil pengamatan saya sebagai sesama ADK.
Aktivis Dakwah Kampus (ADK), secara struktural dan sistematis memiliki wadah pergerakannya masing-masing. 

Hati-Hati Sob! Jangan Kau Ucapkan 'Aku Cinta Mati Padamu'

Sahabat yang Shalih dan Shalihah...
Cinta merupakan sebuah kata yang tidak mungkin bisa kita hilangkan dalam kehidupan ini. Hidup tanpa cinta bagaikan bepergian tanpa ada tujuan. Hidup tanpa cinta bagaikan dunia tanpa manusia.
Sobat muda...
Saat ini kita sering disuguhi adegan percintaan dari film layar lebar maupun FTV. Dari kesemua acara itu seolah membawa ending dan pesan yang sama. Bahwa cinta itu wajib diperjuangkan tanpa batas. Apapun konsekwensinya. Dari semua kisah cinta menggambarkan bahwa cinta itu bisa tumbuh kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja.